Kreatifitas
merupakan modal utama bagi SDM sekarang ini, karena didalamnya dapat menghasilkan nilai dan efektifitas serta efisiensi dalam jalannya
berwirausaha. Berbicara tentang kreatifitas, orang terkukung dengan stigma
bahwa kreatifitas adalah sebuah pemberian
Tuhan dan itu tidak dapat digali, namun kenyataannya kreatifitas merupakan
bakat dimana bakat itu sendiri timbul karena dipelajari dan dilatih. Yoris
Sebastian seorang creative entreupeneur dalam bukunya 101 Creative Notes menyebutkan bahwa dari kreatifitas didapatkan
dari kebiasaan. Lalu mengapa kreatifitas menjadi ramai dibicarakan? Dunia
kewirausahaan semakin bugil, dikarenakan kita dapat mengakses informasi dalam
menjalankannya dengan mudah, tidak perlu pergi jauh ke negeri orang, menyiapkan paspor dan sejumlah uang untuk
pemesanan tiket pesawat, hanya dengan duduk didepan komputer, informasi yang
dibutuhkan tidak terbatas dapat diakses melalui internet.
Disamping itu seminar tentang kewirausahaan marak diadakan dimana-mana, belum lagi banyak buku yang diterbitkan mengenai kewirausahaan. Kemudian hal penting apa yang mesti dimiliki untuk jadi pembeda dalam berwirausaha dikala semua orang dapat berwirausaha dengan mudah ? Tentu jawabannya adalah kreatifitas, dengan itu kita dapat terus berinovasi dalam menjaga jalannya dan kemajuan usaha kita ditengah persaingan sengit entreupreneur lain.
Sebagai mahasiswa berwirausaha adalah langkah tepat untuk masa depan yang cerah, karena dapat dilakukan disamping kuliah. Hanya 10-20% usia penduduk di Indonesia yang mengemban bangku pendidikan tinggi, dari situlah masyarakat menggantungkan harapannya kepada mahasiswa yang didaulat sebagai agen perubahan. Kedua pendapatan negara sebagian besar didapat dari pahlawan devisi yakni TKI dan TKW, namun mereka harus berkorban meninggalkan keluarga dan negeri tercinta hanya untuk mengisi perut agar mendapat tenaga untuk bertahan hidup. Padahal mereka dapat bekerja di negerinya sendiri dan pulang melihat senyum manis keluarganya setiap hari jika lapangan pekerjaan luas. Dapat dibayangkan jika beberapa persen saja dari mahasiswa berwirausaha, tentunya tenaga kerja akan terserap. Permasalahan sosial dapat diatasi. Dari sekian banyak kewirausahaan, kewirausahaan sosial mendapat peringkat pertama dari jenisnya. Karena berbagai faktor :
Disamping itu seminar tentang kewirausahaan marak diadakan dimana-mana, belum lagi banyak buku yang diterbitkan mengenai kewirausahaan. Kemudian hal penting apa yang mesti dimiliki untuk jadi pembeda dalam berwirausaha dikala semua orang dapat berwirausaha dengan mudah ? Tentu jawabannya adalah kreatifitas, dengan itu kita dapat terus berinovasi dalam menjaga jalannya dan kemajuan usaha kita ditengah persaingan sengit entreupreneur lain.
Sebagai mahasiswa berwirausaha adalah langkah tepat untuk masa depan yang cerah, karena dapat dilakukan disamping kuliah. Hanya 10-20% usia penduduk di Indonesia yang mengemban bangku pendidikan tinggi, dari situlah masyarakat menggantungkan harapannya kepada mahasiswa yang didaulat sebagai agen perubahan. Kedua pendapatan negara sebagian besar didapat dari pahlawan devisi yakni TKI dan TKW, namun mereka harus berkorban meninggalkan keluarga dan negeri tercinta hanya untuk mengisi perut agar mendapat tenaga untuk bertahan hidup. Padahal mereka dapat bekerja di negerinya sendiri dan pulang melihat senyum manis keluarganya setiap hari jika lapangan pekerjaan luas. Dapat dibayangkan jika beberapa persen saja dari mahasiswa berwirausaha, tentunya tenaga kerja akan terserap. Permasalahan sosial dapat diatasi. Dari sekian banyak kewirausahaan, kewirausahaan sosial mendapat peringkat pertama dari jenisnya. Karena berbagai faktor :
Lalu bagaimana
memulai untuk berwirausaha ? Kita harus mempelajari ilmunya terlebih dahulu,
jika tidak berwirausaha akan seperti melakukan perjalanan tanpa tujuan dan buta
akan arah. Berjalan memang namun melelahkan,pada akhirnya tersadar dia tidak
melangkah kemanapun. Pertama mari kita lihat
mengenai mitos yang kita kenal dari dulu, berikut poin-poin yang diambil dari
buku karangan Ippho Santosa yang berjudul Marketing is Bullshit.
Kemudian kita
akan membahas tentang era Marketing,
sebagai berikut :
Kritik dan Saran : magdaleri@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar