DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha
atau kewirausahaan
adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin,
sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang,
merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu
mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Menurut Arif F.
Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk
mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non
uang.
Entrepreneur adalah orang yang melakukan
aktivitas wirausaha dicirikan dengan
pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Ketika mendengar kata Entrepreneur, umumnya orang akan
berpikir tentang pengusaha, bisnis, uang, dsb. Tapi apa sih arti Entrepreneur
yang sesungguhnya? Kenapa sekarang kata-kata ini menjadi Booming di segala
bidang, seperti Technopreneur, Blogspreneur, Creativepreneur, Moslem Preneur,
dll.
Pada dasarnya, Entrepreneurship tidak selalu
berhubungan dengan uang. Entrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir
yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang memiliki jiwa
Entrepreneurship inilah yang disebut sebagai Entrepreneur.
Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki
pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan lebih
sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
Seorang entrepreneur akan selalu memacu semangatnya
setiap hari, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi.
Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu tantangan. Tidak ada kata gagal
bagi entrepreneur, yang ada hanyalah Sukses atau Belajar.
Seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk
menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak
mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan
melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi
bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin.
Seorang entrepreneur berpikir tentang masa depan orang
banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana cara
membantu mereka yang membutuhkan. Sehingga, Entrepreneur tidak akan
menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif.
Itulah mindset atau pola pikir-pola pikir yang
dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai
Entrepreneurship
Berani menciptakan sesuatu dari tiada menjadi ada dan
memposisikan diri sebagai pelopor akan menjadikan seseorang mampu membuat
perbedaan dalam hidupnya dan mampu merubah dunia. Menjadi entrepreneur dan
berani menciptakan sesuatu dengan keluar dari zona nyaman seseorang menjadi
lebih penting ketimbang hanya berusaha untuk menjadi milyuner. Aksi nyata
seseorang tidak sebatas menjadi milyuner tetapi bagaimana bisa memberikan
sumbangsih dan berbagi untuk sesama umat.
Intrapreneur adalah orang yang memiliki “entrepreneurship”, namun
tidak keluar dari perusahaan di mana ia bekerja. Menurut Tunggul Tranggono
seorang pemerhati koperasi menyatakan bahwa intrapreneur adalah “self
determined goal setter” orang yang mengambil inisiatif melakukan suatu tugas
tertentu yang dituntut oleh dirinya sendiri.
Ciri-ciri intrapreneur yaitu
- Intrapreneur
seolah menjadi general manager dari sebuah bisnis baru yang belum ada di
perusahaan
- Biasanya
memiliki backgroud teknis atau perusahaan, tetapi tidak memusuhi disiplin
kerja yang lain, pandai beradaptasi dan melakukan penyesuaian
- melakukan
hal-hal sesuai kehendak hatinya
- pemikir/konseptor
sekaligus pelaksana
- punya
dedikasi penuh dan bersedia mencurahkan waktu habis-habisan agar mimpinya
kenyataan.
- menunjukkan
kualitas yang baik
- segala
sepak terjanggnya hanya berdasar kepentingan usahanya
- orang
yang meraih target yang ditetapkannya sendiri
- selalu
menetapkan standar kerja yang tinggi
- kegagalannya
merupakan proses belajar
Intrapreneurship adalah kewirausahaan
(entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership inside of the
organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah
entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama
muncul pada tahun 1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang berjudul
“Intracoporate Enterpreneurship : Programs in American Industry”, dan kemudian
dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007) dalam disertasinya.
(http://tribiznetwork.com/profiles/blogs/tugas-app-raisya?overrideMobileRedirect=1)
MITOS DALAM JURUS MARKETING
1.
HOKI
ITU KEBETULAN
Tidak
ada hoki yang kebetulan melainkan kita mempromosikan lebih sering lagi. Dari
kita sering mempromosikan produk kita maka orang-orang semakin tau dan
membelinya bukan karena hoki.
2.
TEROBOSAN
ADALAH PEMBOROSAN
Bukan
pemborosan tetapi dengan kita melakukan terobosan-terobosan baru maka dari
terobosan tersebut kita dapat menghasilkan profit yang lebih besar.
3.
TEROBOSAN
BUKAN KEHARUSAN
Jika
ingin melakukan terobosan tidak boleh terpaksa karena harus melalui kesadaran
diri sendiri.
4.
DIFERENSIASI
SUKAR UNTUK DIKREASI
Sebenernya
diferensiasi sangat mudah untuk diluncurkan.
5.
KEGIGIHAN
ADALAH SEGALA-GALANYA
Itu
hanyalah mitos karena kegigihan harus disertakan dengan kreatifitas yang
tinggi.
6.
PERLU
METODE UNTUK MENGHASILKAN IDE
Ide
itu bisa datang kapan saja dan dimana saja tanpa harus memakai metode.
7.
SEGALA
SESUATU SERBA TERBATAS
Itu
semua hanyalah mitos karena ide itu tidak terbatas.
8.
LABA
ADALAH RAJA
Masih
merajakan laba, contohnya kebanyakan mall menyediakan mushola ditempat yang
kecil karena takut jika terlalu luas malah menghabiskan tempat dan membuat rugi
akan tetapi dengan adanya mushola yang nyaman makan pengunjung tidak usah
mencari diluar.
MARKETING
MEMPUNYAI 3 MACAM :
1 . M.1.0
Marketing yang digunakan perusahaan hanya untuk membuat dan menjual produk
saja dan ini biasanya digunakan dulu oleh perusahaan karena dulu tidak ada
pesaing dan sekarang marketing ini sudah
jarang dipakai oleh perusahaan
2 . M.2.0 :
Marketing ini digunakan oleh perusahaan , karena tidak hanya menjual,
perusahaan mempertimbangkan terlebih dahulu selera orang, dan melakukan survey
terlebih dahulu untuk membuat produk lalu menjualnnya (emotional marketing)
3 . M.3.0 :
Marketing ini sering sekarang banyak digunakan karena disebut juga
marketing sosial, karena perusahaan juga membantu orang yang cacat mental untuk
bekerja dan uang dari pelanggan pun tidak sepenuhnnya masuk ke bos besar tetapi
ke orang yang membuthkan, intinya pelanggan pun akan membeli produk yang bisa
membantu orang banyak itupun kalau memang produk sama enaknya atau sama
kualitasnya (human spiritual marketting).
INTREGASI MARKETING
DENGAN BISNIS
POSITIONING
Positioning adalah image atau citra yang
terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk.
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya
dengan produk pesaing. Sebelum menempatkan positioning kita harus terlebih
dahulu mencari Segmenting dan Targeting.
Segmenting
Segmen pasar adalah Sub kelompok
orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang
sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
Targeting
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik
segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Dalam
proses ini perusahaan mempertimbangkan apakah akan memilih segemen massal,
beberapa segmen, segmen kecil, dan segmen sangat kecil.
DIFFERENTIATION
DIBAGI
2 YAITU :
1.
SELLING
2.
MARKETING
MIX
·Product: Pertama-tama,
untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan
target pasarnya
· Price: Produk
tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
· Place: Lokasi atau
tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar.
· Promotion: Ketiga P
yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk kita
kepada target pasar. Jika STP ada di level strategis, 4P bermain di level
eksekusi.
BRAND
Apabila konsumen telah merasa
puas dan terpenuhi keinginanya maka konsumen dapat merekomendasikan kepada
masyarakat untuk menggunakan produk tersebut.
BISNIS MODEL
KANVAS
1. K.A
(Key Activites) : aktivitas utama supaya menjaga value dan Kegiatan yang paling
penting dalam melaksanakan proposisi nilai perusahaan. Contoh untuk Bic akan
menciptakan rantai pasokan yang efisien untuk menurunkan biaya
2. K.R
(Key Resources) :Sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan . Mereka dianggap aset bagi sebuah perusahaan , yang diperlukan untuk
mempertahankan dan mendukung bisnis . Sumber daya ini bisa menjadi manusia ,
keuangan , fisik dan intelektual .
3. K.P (Key Partner) : Dalam rangka
mengoptimalkan operasi dan mengurangi risiko model bisnis , organisasi biasanya
membangun hubungan pembeli - pemasok sehingga mereka dapat fokus pada kegiatan
inti mereka . Aliansi bisnis pelengkap juga dapat dipertimbangkan melalui usaha
patungan , aliansi strategis antara pesaing atau non – pesaing.
4. VP (Value Proposition) :Pengumpulan produk dan
layanan bisnis menawarkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan . Menurut
Osterwalder , ( 2004) , proposisi nilai perusahaan adalah apa yang membedakan
dirinya dari para pesaingnya . Proposisi nilai memberikan nilai melalui
berbagai elemen seperti kebaruan , kinerja , kustomisasi , " mendapatkan
pekerjaan dilakukan " , desain , merek / status, harga , pengurangan biaya
, pengurangan risiko , aksesibilitas , dan kemudahan / kegunaan.
5. Chanel
: bagaimana menyalurkan Value Proposition kepada Customer Relationship, Sebuah
perusahaan dapat memberikan proposisi nilai kepada pelanggan sasaran melalui
saluran yang berbeda . Saluran yang efektif akan mendistribusikan proposisi
nilai perusahaan dengan cara yang cepat, efisien dan biaya yang efektif . Suatu
organisasi dapat mencapai klien baik melalui saluran sendiri ( depan toko ) ,
saluran mitra ( distributor utama ) , atau kombinasi keduanya .
6. Customer Reationship :Untuk menjamin
kelangsungan hidup dan keberhasilan setiap bisnis , perusahaan harus
mengidentifikasi jenis hubungan yang ingin mereka ciptakan dengan segmen
pelanggan mereka .
7. Revenue
Stream :Cara perusahaan membuat pendapatan dari setiap segmen pelanggan.
8. Cost
Structure :ini menjelaskan konsekuensi moneter yang paling penting
saat
beroperasi di bawah model bisnis yang berbeda. DOC Sebuah perusahaan
SILA
KE-6 KREATIF SAMPAI MATI (WAHYU ADITYA)
BUTIR
1 CARI DUNIAMU
Pernahkah kamu mengalami saat-saat
ketika lingkungan kita seperti kurang memberikan tempat dan ruang untuk
menyalurkan minat kita ? seolah-olah apa yang kita senangi seperti berada di
tempat yang salah.
Maka dari itu kita harus mencari dunia
kita dari se-dini mungkin agar bisa tersalurkan, seperti contoh dalam buku
tersebut Firman Widyasmara dia mengambil kelas animasi di HelloMotion Academy
dari formulir pendaftaran yang ia isi ternyata ia adalah pegawai bank swasta
yang mengurus masalah perkreditan. Alasan dia mengikuti kelas animasi karena
dia memiliki hobi membuat komik dan ingin menghidupkan gambar-gambar dia yang
statis menjadi “hidup”. Kebanyakan orang menganggap bahwa kegiatan kesenian
dianggap hal yang tidak penting, bidang yang tidak menjanjikan dan kalah pamor
dengan pelajaran Matematika atau Ilmu Pasti seperti Dokter, Pegawai Negeri dll.
Firman sehari-hari bekerja di sebuah bank pemerintah, tetapi di waktu luang dia
menjadi freelance untuk pembuatan komik. Beberapa kali komik ciptaan Firman
menghiasi majalah nasional. Kini Firman sudah menjadi animator fulltime dan
memiliki perusahaan sendiri. Ia sudah berhasil mencari dunianya sesuai passion
dan tentunya tidak lagi sibuk mengurus kartu kredit nasabah.
BUTIR 2 BERPIKIR BERBAGAI ARAH
Sekilas
kita bisa melihat gambar dia atas adalah empat anak panah berwarna hitam yang
sedang menjulur keluar. Tapi, jika kita amati lagi ternyata mata kita juga bisa
melihat empat anak panah berwarna putih sedang masuk kedalam. Gambar tersebut
adalah salah satu contoh pola pikir kreatif yang harus kita biasakan, yaitu
dengan cara berpikir terbalik atau dengan berlawanan arah. Teknik ini akan
memberikan kita cara baru dalam melihat sesuatu. Setiap pemikitan tertentu akan
membangkitkan gagasan yang berlawanan dengan cara membalikkannya. Perubahan
persepsi juga dapat terjadi ketika kita membalikkan pola cara berpikir
konvensional kita tentang sebuah masalah dan situasi.
Seperti
contoh dalam buku ini yaitu Stephenie Meyer seorang penulis novel Twilight
mencoba memberi persepsi terbalik terhadap sosok vampir yang biasanya vampir
berwujud menakutkan, menjadi antagonis, peminum darah manusia, dan hanya berani
keluar pada malam hari. Di novel ini , sosok vampir berubah menjadi sosok yang
ganteng, tokoh yang baik hati, seorang vegetarian dan tidak takut matahari.
BUTIR 3 REKAM DAN REMIX
Meniru
tidak sama dengan plagiat. Plagiat adalah melakukan “copy paste” tanpa
penambahan makna. Menyalin karya orang lain menjadi seolah-olah karya tersebut milik kamu. Mengklaim karya
pihak lain tanpa izin dan menjadikannya seakan kepunyaanmu sendiri. Meniru,
atau meng”copy” adalah cara berlatih dengan sistem teknik yang dibalik. Seperti
ahli mekanik yang membongkar mobil untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya.
Pada saat kita masih kecil, kita sering belajar dengan meniru perilaku
orangtua, panutan dan idola kita.
Pada
intinya tidak ada konsep yang baru di dunia ini. Kita sebagai manusia hanya
me-remix bahan yang sudah ada dan sering dijumpai untuk dikemas menjadi
seolah-olah baru. Seperti contoh dalam buku ini endy berhasil merekam dan
me-remix pengalamannya menjadi dunia bisnis. Berawal dari kepergiannya ketika
ia berkunjung menemui orangtuanya di Qatar. Dia melihat salah satu makanan
favorit di sana, yaitu kebab. Kebab saat itu di Indonesia belum begitu populer
dan Hendy mencoba me-remix porsi dan cita rasa kebab yang sesuai dengan lidah
orang Indonesia.
BUTIR 4 LAKUKAN HAL
SPONTAN
Agar
kreativitas kita makin terasah, ada perilaku yang harus kalian biasakan.
Sering-seringlah melakukan hal SPONTAN. Spontan itu tidak ada paksaan dari
siapapun. Semuanya muncul dari inisiatif kita. Seperti contoh dalam buku ini
yaitu ketika adanya kasus Prita Mulyasari, seorang ibu rumah tangga di daerah
Tangerang yang di gugat oleh sebuah Rumah Sakit Internasional. Dalam waktu yang
relatif singkat, ribuan masyarakat Indonesia secara spontan berinisiatif
menggalang dana dengan mengumpulkan koin untuk membayar gugatan tersebut
sebagai bentuk keprihatinan arogansi sebuah institusi rumah sakit. Spontan itu
biasanya memiliki energi yang berlebih. Terkadang suatu karya bisa diselesaikan
dengan lebih cepat karena spontanitas.
BUTIR 5 BAGAIMANA KALAU
Salah
satu cara yang bisa kalian latih untuk memunculkan ide kreatif yaitu dengan
berani memberikan pertanyaan kepada diri kita sendiri. Kongkretnya seperti ini,
coba tanyakan kepada diri kalian dengan awalan kalimat “Bagaimana kalau.....?”
Contoh
dalam buku ini yaitu berpikir “Bagaimana kalau saya mengubah cisual Gatot Kaca
versi wayang kulit menjadi Gatot Kaca versi anak gaul” dari hasil desain
tersebut saya tuangkan kedalam bentuk kaos dan hasilnya cukup mengangetkan.
Desai Gatot Kaca berwajah angker itu malah bestseller.
Kesimpulannya
adalah proses pencarian ide kreatif kadang-kadang tidak bisa mengharapkan
dengan menunggu, seperti menunggu duria jatuh. Tapi, kita juga perlu menstimulasi
ide tersebut agar muncul, dengan cara menantang kita menjawab sebuah pertanyaan
yang kita buat sendiri.
BUTIR 6 BIKIN LENGKET
Dalam
buku ini mengajarkan bagaimana cara kita membuat lengket di benak pengunjung
tentang Indonesia, seperti contoh di London yang membuat lengket di pikiran
kita yaitu tentang topi pak polisi disana. Bentuknya hitam menyembul ke atas,
lucu dan unik.
BUTIR 7 RANGKUL
KETERBATASAN
Keterbatasan,
semua orang tidak menyukai kata ini. Namun, sejarah di dalam kehidupan kita penuh
dengan contoh dan kecerdikan manusia menampilkan kreativitas ketika berhadapan
dengan keterbatasan. Sejatinya keterbatasan adalah lahan subur di mana
benih-benih kreativitas tumbuh dan terus tumbuh. Tanpa adanya tantangan berupa
batasan, kreativitas seperti enggan untuk muncul. Contoh dalam buku ini yaitu Phill Hansen sangan mencintai
kesenian, namun dia memiliki keterbatasaan. Tangannya selalu gemeter ketika
menggambar garis lurus. Ketika dia memeriksa ke dokter ternyata dia mengalami
kerusakan saraf di tangannya yang tidak dapat disembuhkan. Tetapi dari
keterbatasan yang dia milika dia bisa memunculkan karya seni berskala besar
dengan cara-cara mengejutkan menjadi ciri khasnya. Salah satu contohnya adalah
membuat karya seni dengan ratusan lilin sehingga membentik seperti wajah
manusia.
BUTIR 8 INFORMAL KE
FORMAL
Untuk
kreatif kita harus mempunyai differensiasi, dan dari formal ke informal.
Contohnya : almamater universitas, kenapa dibuat jas kaku? Yang hanya digunakan
ketika seminar. Kenapa tidak dibuatkan jaket atau sweater yan bisa digunakan
kapan saja.
BUTIR 9 INTROVERT ITU
COOL
Sebenarnya
asa yang salah ketika menjadi introvert dianggap salah. Masyarakat akan merugi
jika hal ini terjadi. Duni sebenarnya membutuhkan manusia introvert yang juga
dapat berkarya semaksimal manusia extrovert. Kita harus memahami bahwa
introvert bukan tentang masalah bahwa dia tidak bisa bersosialisasi. Bukan
berarti seorang introvert selalu memiliki sifat pemalu. Ini hanya permasalahan
tentang bagaimana seseorang meresporns sebuah rangsangan atau stimulasi. Jika
seorang extrovert mendambakan interaksi sosial, introvert lebih nyaman ketika
merasa sendiri. Dalam contoh buku ini seorang pengarang cerita anak-anak yang
populer dengan buku berjudul The Cat in the Hat, Dr Seuss. Dia menulis dalam
kesendirian dan sangat takut bertemu dengan anak anak yang menggemari buku ceritanya.
BUTIR 10 JANGAN KALAH
START
Kesimpulan
dari buku tersebut yaitu jika kita memikirkan sesuatu harus langsung diutarakan
jangan
sampe kalah start sama yang lain. Seperti dijepang membuat boneka dari
tinja yang di desain pemalas , mungkin hal tersebut sangat kotor dan kurang
layak diperbincangkan. Namun bagi orang Jepang karakter aneh tersebut adalah
sesuatu yang alami dan tidak tabu untuk dibicarakan. Tidak lama dari itu di
Indonesia pun membuat boneka yang sama seperti di Jepang artinya Indonesia kalah
Start dari Jepang.
BUTIR 11 MAMPU MENGURAI
Kreatif
adalah ketika kita mampu untuk mengurai sesuatu yang ada menjadi bentuk baru.
Salah satu latihan yang bisa dilakukan saat waktu luang untuk mengasah
kreativitas yaitu menyelesaikan coretan spontan yang tidak bermakna menjadi
sebuah gambar yang bercerita. Atau kebiasaan kita waktu kecil untuk mengamati
dan menebak bentuk awan dalam wujud lainsesuai imajinasi. Bisa juga dari kita
melihat benda apapun itu bisa kita imajinasi menjadi bentuk yang lain.
BUTIR 12 HADAPI SI OTAK
KADAL
Pernah
tidak, ketika kamu merasa sedang menemukan ide yang kamu anggap brilian, ide
itu justru hanya hinggap sebatas angan-angan ? kamu merasa tidak berani untuk
melaksanakan ide brilian itu menjadi kenyataan. Kamu merasa ketakutan dan
menjadi tidak percaya diri ketika mau merealisasikan ide tersebut.
Salah
satu otak yang berfungsi sebagai merespon rasa takut, marah dan nilai nilai
negatif tetapi dia juga dapat secara cepat menginstruksikan kita untuk melawan
atau kabur dari masalah.
BUTIR 13 OUT OF THE BOX
Kreatif
harus berbeda dengan yang lain, tetapi yang beda belum tentu semuanya menarik
dan diminati. Butuh uraian untuk membuat berbeda itu menarik.
BUTIR 14 SETIAP KARYA
ADA PEMINATNYA
Jangan
takut untuk berkarya atau mengeluarkan karya karena setiap karya pasti ada
peminatnya.
BUTIR 15 TETAP GEMBOL
SELALU
Kreatif
itu harus gembol selalu, jangan kaku dalam membuat suatu produk, harus lebih
gaul dan menarik agar orang tidak bosan
BUTIR 16 FLEKSIBEL SAJA
Ketika
karya kita sudah masuk ranah digital, artinya kita harus siap dibajak. Suka
atau tidak suka, karya digital adalah materi yang mudah untuk diduplikasi.
Kegiatan menduplikasi merupakan sarapan sehari-hari bagi sang pembajak.
BUTIR 17 MONOTON NO
WAY!
Orang
kreatif itu tidak boleh monton , harus ada ide yang berbeda di setiap karynaya,
jangan mentang mentang yang pertama sukses jadi terus memakai ide itu. Harus
lebih kreatif agar tidak terlihat membosankan.
101 YOUNG CEO “MENGGALI
RAHASIA SUKSE 101
PEBISNIS MUDA INDONESIA DI BAWAH UMUR 30
TAHUN”
KARYA ILMAN AKBAR
Dari
101 pebisnis dalam buku tersebut saya ambil 5 yang menjadi inspirasi saya
1.
OLIVE
AVIANCA SAVITRI
Dekorator
Kamar Kos Mahasiswa
Kos-kosan adalah rumah
kedua mahasiswa perantauan atau yang kampusnya jauh dari rumah. Olive yang asli
Jakarta, saat itu kuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung,
ingin kamar kosnya nyaman seperti dirumah dan sesuai selera pribadinya. Akan
tetapi, tidak banyak pernak-pernik interior yang sesuai selera anak mudanya.
Banyaknya kampus di Bandung dengan sedikitnya pernak-pernik interior khusus
anak muda di pasar membuat Olive menemukan satu peluang emas berbisnis.
Suatu waktu di tahun
2007, wanita kelahiran 1982 ini merealisasikan idenya. Ia survei bahan baku,
mencari bahan-bahan yang unik untuk dijadikan karpet, seprai, bed cover, dan
lainnya. Olive juga survei penhahit dengan cara menjahitkan satu item di
beberapa penjahit. Penjahit yang hasilnya bagus diajaknya kerja sama. Modal
awal Olive berasal dari pinjaman orang tuanya sebesar Rp15 juta.
Produk yang ditawarkan
Sliv Bedroom memang unik dan khas anak muda sekali. Karpetnya tidak selalu
berbentuk persegi panjang, ada juga seprai, bed cover, sarung bantal, semua
warna-warni. Semua barang itu bobotnya sangat ringan, jadi memudahkan mahasiswa
saat ingin pindah-pindah kos. Harganya pun sangat terjangkau, misalnya karpet
kecil ukuran 1x1.5m Cuma Rp45.000.
Setelah punya stok
barang, Olive mulai mempersiapkan diri untuk promosi. Ia menyewa kamar tamu di
rumah kosnya yang seringkali kosong seharga Rp400.000/bulan. Kamar itu ia dekor
menjadi kamar showroom sekaligus toko, dengan tempat tidur, rak dan cat ulang
dinding. Cara awal Olive berpromosi adalah dengan menyebarkan brosur di daerah
Dago setiap malam Minggu, juga mengetuk rumah-rumah kos satu per satu untuk
membagikan brosurnya.
Putar otak, ia mencoba
strategi lain: masuk majalah! Olive mengirimkan sampel produknya ke
majalah-majalah remaja & anak muda yang sesuai target pasarnya, dengan
harapan redaksi akan menulisnya. Meskipun awalnya dimuat Cuma beberapa kata
saja, Sliv Bedroom masuk majalah, toko Olive pun mulai ramai.
Setelah bisnisnya
stabil, Olive membuat www.slivbedroom.com
untuk memperluas pasar Sliv Bedroom. Disana, Olive menyediakan jasa konsultasi interior gratis
berdasarkan insight bahwa konsumen yang datang ke toko/website ternyata masih
bingung ingin mendekor kamarnya seperti apa. Setelah berkonsultasi, konsumen
akan mendapatkan konsep dekorasi untuk kamarnya. Konsultasi gratis ini berhasil
mendongkrak omzet, karena konsumen jadi tertarik membeli barang-barang yang
ditawarkan di konsep dekorasi dari Sliv Bedroom.
Sekarang, produk Sliv
Bedroom sudah menyebar ke selurih Indonesia. Sukses menggarap pasar mahasiswa,
tahun 2009 Olive pun menjadi Juara 1 Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina.
2.
ROYAS
AMRI BESTIAN
Otak
Kanan yang Mengubah Hobi Gambar Jadi Bisnis
Royas, kelahiran Bekasi
7 Juni 1982, memiliki kegemaran menggambar sejak kecil. Bungsu dari empat
bersaudara ini dari kecil sudah memanfaatkan kreativitasnya untuk mendapatkan
tambahan uang saku. Saat SD, ia suka membuat pistol-pistolan dan dompet yang
dijual ke teman-temannya. Di SMP, Royas yang buku pelajarannya sampai habis
digambari suka membuat kartu nama yang digambar dengan spidol dan cat poster.
Teman-temannya pun tertarik.
Kegemaraannya berlanjut
saat SMA, saat ia bersama kedua kakaknya, Riga Azhar Firdauzi dan Ogie Urvil
RA, membuat komik bersama dengan label RIGORI, Riga Royas Ogie. Komik mereka
ditampilkan di salah satu majalah game.
Saat kuliah di S1
Desain Kominikasi Visual, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Royas
bersama kakak-kakaknya di Jakarta membuat kaus bertema budaya Madura (Karena
kedua orangtua mereka berasal dari sana) dengan merek Alapola, konsepnya
seperti Dagadu di Yogya atau Joger di Bali. Lulus kuliah pada 2005, ia
bergabung dengan kedua kakaknya dan satu temannya untuk membuat perusahaan di
bidang komunikasi visual, bernama SignDesign. Omong-omong, nama ini
terinspirasi dari logat bicara orang Madura yang suka mengulang-ulang, seperti
“te-sate”. Sambil mengembangkan SignDesign, Royas juga bekerja di perusahaan
lain sebagai art director untuk menggali ilmu dan pengalaman,. Setelah empat
tahun, ia resign untuk fokus di SignDesign.
Awal memulai
SignDesign, Royas dan ketiga partnernya melakukan semuanya sendiri. Seperti
saat menempel nama sales satu per satu di 3.000 buah buku, atau mencetak seribu
buah pin. Pengalaman pahit pernah mencetak ulang ribuan brosus dan buku karena
kesalahan menjadi pelajaran berharga.
Tahun 2007, SignDesign
diresmikan dalam badan hukum bernama PT Mazaya Asareng. Jumlah karyawan pun
sudah 7 orang. Bersama timnya yang disebut The Right Brain Workers, SignDesign mengukuhkan
posisinya sebagai agensi visual kreatif yang menelurkan ide untuk bentuk
komunikasi maupun branding berbagai perusahaan lokal hingga multinasional.
Penerapannya bisa berbentuk apa saja, tidak Cuma desain namun juga printing,
merchandising, video, fotografi dan ilustrasi.
Untuk
mempromosikan jasanya, mereka melakukan “jemput bola” melalui pameran. Dasar
otak kanan yang kreatif, bukan pameran desain yang mereka ikuti , namun pameran
haji dan umroh karena melihat bahwa target pasar di sana membutuhkan jasanya.
SignDesign pun berhasil mendapatkan
klien satu biro haji dan yang umroh yang mempercayakan desain company profile,
buku umroh anak dan multimedia. Tahun 2009, omzet SignDesign mencapai Rp1,2
miliar per tahun. Royas pun diganjar sebagai Finalis Nasional Wirausaha Muda
Mandiri tahun 2009.
3. AGIT BAMBANG SUSWANTO
Sepatu
Kulit 100% Asli Indonesia
Kesuksesan Agit, panggilan
akrabnya, pada usia semuda itu tidak dicapai secara instan. Pengalaman bisnis
dan kerjanya sejak SMA menyumbang banyak
hal untuk prestasinya sekarang. Saat masih berseragam SMA, ia berjualan pin dan
menjadi penjaga warnet. Agit juga pernah membuat kaus untuk dijual ke
distro-distro, namun hanya bertahan empat bulan. Desain kaus menjadi salah satu
penyebabnya. Tidak patah semangat, Agit lalu belajar desain secara otodidak
saat kuliah. Ia juga bekerja sambilan sebagai desainer web dan majalah di
Bandung.
Bersama dua orang
temannya, selanjutnya Agit membuka bisnis penjualan wafel. Sayangnya partner
Agit mengundurkan diri baru enam bulan berjalan, semua oengalaman ini sangat
berharga bagi Agit. “Saya jadi tahu berbagai macam cara menjalankan usaha dan
kapan untuk bekerja sama dengan orang lain dan kaoan tidak,” jelasnya.
Tahun 2009, Agit yang
memang hobi mengoleksi sepatu ingin membeli sepatu kulit. Ia tidak mampu
membeli sepatu kulit dari luar negeri karena harganya mahal, sedangkan di
Indonesia tidak ada sepatu kulit premium yang berkualitas prima. Agit berpikir,
sebenarnya Indonesia bisa punya merek sepatu kulit dengan kualitas yang sama.
Berbekal kemampuan desain
dan hobi koleksi sepatu, Agit membuat sendiri tiga buah sepatu kulit dan
menjualnyalewat forum online Kaskus. Tak disangkam sepatu-sepatu itu laris
manis. Sepatu-sepatu berikutnya yang ia buat juga laku terjual. Langkah berikutnya,
ia semakin serius dengan bisnis sepatunya dengan membuat www.amblefootwear.com dan merekrut dua
tenaga produksi.
Agit mencoba berjualan di
“dunia nyata” dengan menargetkan berbagai toko sepatu di Bandung, yang setuju
menjual produk-produk Amble karena laris di internet. Terbukti, dalam seminggu
sepatunya habis dan toko-toko tersebut harus re-stock. Bulan berikutnya toko
sepatu di Jakartaikut menjual produknya, bulan-bulan berikutnya menyusul
Surabaya, Yogyakarta dan Balikpapan. Amble juga terjual sampai ke Malaysia,
Singapura dan Australia, namun omzetnya tidak tentu karena terjual secara
eceran, bukan grosiran.
Pasar ekspor secara grosis
yang berhasil ditembusnya berasal dari Eropa. Tawaran ekspor ke Eropa bermula
saat mereka menemukan website Amble dan menemukan bahwa harga sepatu kulit
buatan Indonesia lebih murah dari buatan Eropa, dengan kualitas yang hampir
sama.
Agit membuktikan bahwa
sepatu kulit buatan Indonesia bisa setara dengan sepatu-sepatu buatan luar
negeri dengan tulisan Made with Proud in Indonesia pada sepatunya. Memang Agit
menggunakan 100% kulit dari oengrajin-pengrajin kulit lokal dan di kerjakan di
Indonesia pula. Kini 400-500 pasang sepatu dihasilkannya tiap bulan dengan
omzet ratusan juta rupiah per bulan berhasil didapatkannya.
4. AMALIA THESSEN
Toko
Unik yang Menjual Aksesoris Fesyen
Amalia, lulusan Fakultas
Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti, sudah menhadi reseller berbagai
aksesoris fesyen seperti pin, kalung dan gelang, sejak beada di semester lima.
Berawal dari motivasi meringankan beban sang bunda yang single parent, omzet
Rp15 juta bisa ia capai per harinya. Ia pun mampu membiayai kuliahnya sendiri.
Selulusnya dari kampus,
gadis kelahiran 14 November 1984 ini semakin yakin bahwa jiwanya memang
pengusaha. Apalagi, ia pernah punya pengalaman tidak mengenakkan saat magang
sekana tiga bulan di sebuah perusahaan. Ia semakin ogah bekerja untuk orang
lain.
Bermodalkan Rp15 juta,
Amalia mulai merintis cikal bakal Tonik dengan berjualan dari bazar ke bazar
karena belum sanggup membuka kios. Tidak berhenti hanya sebagai reseller, ia
masuk menjadi produsen karena profitnya lebih besar. Untuk mengatasi
keterbatasan modal, tiap barang diproduksi secara terbatas.
Kios pertama Tonik ia buka
di Tamini Square, Jakarta Timur. Setelah lima tahun, di akhir 2011 kios Tonik
lainnya sudah ada di La Piazza Kelapa
Gading, Cilandak Town Square dan Surabaya Town Square. Amalia juga memiliki
reseller di Makassar, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Medan dan Banjarmasin,
yang menyumbang 30% dari omzet Tonik.
Namun, Amalia mengakui,
dirinya masih terlalu fokus di produk,belum benar-benar membenahi manajemen
dari pemasaran. Kejadian buruk pernah menimpa Tonik akibat kekurangan itu.
Tahun 2010, mereka pernah menjadi trensetter dengan menjual syal ikat dari
bahan kaus yang bisa terjual sampai 150 buah per hari! Syal yang dijual Rp75
ribu per buahnya itu laku keras karena hampir punya persamaan dengan syal dari
toko fesyen premium seperti Zara. Akan tetapi, akibat manajemen pemasaran yang
masih kurang baik, penjualan manis itu hanya bertahan enam bulan karena
kompetitor juga ikut memproduksi syal sejenis tanpa ia ketahui!
Ke depan, Amalia berambisi
membuat toko grosiran yang lebih besar. Ia juga memiliki encana menyasar pasar
menengah ke atas dengan buka gerai di mal-mal premium. Tentu, ia akan memulai
dengan memperbaiki sistem manajemen dan pemasaran Tonik.
5.
SELPHIE BONG
Eropa
Adalah Pasar Utama Bisnisnya
Gadis kelahiran kota kecil
di Lampung, 4 Maret 1987 ini sempat kuliah komputer di Universitas Bengkulu,
lalu belajar fesyen di Raffles. Namun, ia drop out dan sempat bingung mau
melakukan apa. Selphie mencoba mengirim resumenya untuk melamar kerja, namun
tidak ada perusahaan yang meresponsnya.
Berbekal ilmu yang ia miliki,
Selphie ikut serta di kompetisi Young Designer International. Ia terpilih
menjadi salah satu finalis di New York Fashion Week dan bertemu dengan 15
desainer muda asal London, Dubai, Miami, Australia, China, dan sebagainya.
Walaupun tidak keluar sebagai pemenang, kompetisi ini membuka matanya untuk
menjadi siap dengan pasar luar negeri.
Ia memulai bisnisnya
dengan satu mesin jahit tanpa karyawan. Brand yang dipilih adalah namanya
sendiri, yaitu Selphie Bong serta Bong’s, agar ia komitmen terhadap kualitas
hasil desainnya.
Seiring dengan pertumbuhan
bisnisnya, ia bisa menambah mesin-mesin jahitnya. Dengan keterbatasan modal
sendiri, ia akhirnya bisa membuka butik pertamanya di Ubud, Bali, sejak 9
September 2099. Bali dipilih karena banyaknya turis yang datang serta memiliki
international exposure yang lebih baik dibanding Jakarta.
Pembeli produk-produk
Selphie kebanyakan berasal dari luar negeri, kebanyakan dari Perancis, Italia,
Inggris, Rusia juga Spanyol dan Jerman. Ternyata, orang Indonesia sendiri lebih
memilih produk dengan merek Eropa karena dianggap lebih prestise dan
branding-nya lama. Menurut Selphie, konsumen luar negeri lebih menghargai
desain dan tidak terlalu peduli dengan branding.
Kini ia telah memiliki
tiga butik yang semuanya di Bali, yaitu di Ubud, Seminyak dan Oberoi.
super sekali... sukses selalu untuk kelas ini....
BalasHapus