Rabu, 18 Desember 2013

Annisa Dwiyanti Putri





DEFINISI KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.
Entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Ketika mendengar kata Entrepreneur, umumnya orang akan berpikir tentang pengusaha, bisnis, uang, dsb. Tapi apa sih arti Entrepreneur yang sesungguhnya? Kenapa sekarang kata-kata ini menjadi Booming di segala bidang, seperti Technopreneur, Blogspreneur, Creativepreneur, Moslem Preneur, dll.
Pada dasarnya, Entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang memiliki jiwa Entrepreneurship inilah yang disebut sebagai Entrepreneur.
Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
Seorang entrepreneur akan selalu memacu semangatnya setiap hari, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu tantangan. Tidak ada kata gagal bagi entrepreneur, yang ada hanyalah Sukses atau Belajar.
Seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin.
Seorang entrepreneur berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Sehingga, Entrepreneur tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif.
Itulah mindset atau pola pikir-pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship
Berani menciptakan sesuatu dari tiada menjadi ada dan memposisikan diri sebagai pelopor akan menjadikan seseorang mampu membuat perbedaan dalam hidupnya dan mampu merubah dunia. Menjadi entrepreneur dan berani menciptakan sesuatu dengan keluar dari zona nyaman seseorang menjadi lebih penting ketimbang hanya berusaha untuk menjadi milyuner. Aksi nyata seseorang tidak sebatas menjadi milyuner tetapi bagaimana bisa memberikan sumbangsih dan berbagi untuk sesama umat.
Intrapreneur adalah orang yang memiliki “entrepreneurship”, namun tidak keluar dari perusahaan di mana ia bekerja. Menurut Tunggul Tranggono seorang pemerhati koperasi menyatakan bahwa intrapreneur adalah “self determined goal setter” orang yang mengambil inisiatif melakukan suatu tugas tertentu yang dituntut oleh dirinya sendiri.
Ciri-ciri intrapreneur yaitu
  • Intrapreneur seolah menjadi general manager dari sebuah bisnis baru yang belum ada di perusahaan
  • Biasanya memiliki backgroud teknis atau perusahaan, tetapi tidak memusuhi disiplin kerja yang lain, pandai beradaptasi dan melakukan penyesuaian
  • melakukan hal-hal sesuai kehendak hatinya
  • pemikir/konseptor sekaligus pelaksana
  • punya dedikasi penuh dan bersedia mencurahkan waktu habis-habisan agar mimpinya kenyataan.
  • menunjukkan kualitas yang baik
  • segala sepak terjanggnya hanya berdasar kepentingan usahanya
  • orang yang meraih target yang ditetapkannya sendiri
  • selalu menetapkan standar kerja yang tinggi
  • kegagalannya merupakan proses belajar
Intrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama muncul pada tahun 1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang berjudul “Intracoporate Enterpreneurship : Programs in American Industry”, dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007) dalam disertasinya.
(http://tribiznetwork.com/profiles/blogs/tugas-app-raisya?overrideMobileRedirect=1)
MITOS DALAM JURUS MARKETING
1.      HOKI ITU KEBETULAN
Tidak ada hoki yang kebetulan melainkan kita mempromosikan lebih sering lagi. Dari kita sering mempromosikan produk kita maka orang-orang semakin tau dan membelinya bukan karena hoki.
2.      TEROBOSAN ADALAH PEMBOROSAN
Bukan pemborosan tetapi dengan kita melakukan terobosan-terobosan baru maka dari terobosan tersebut kita dapat menghasilkan profit yang lebih besar.
3.      TEROBOSAN BUKAN KEHARUSAN
Jika ingin melakukan terobosan tidak boleh terpaksa karena harus melalui kesadaran diri sendiri.
4.      DIFERENSIASI SUKAR UNTUK DIKREASI
Sebenernya diferensiasi sangat mudah untuk diluncurkan.

5.      KEGIGIHAN ADALAH SEGALA-GALANYA
Itu hanyalah mitos karena kegigihan harus disertakan dengan kreatifitas yang tinggi.
6.      PERLU METODE UNTUK MENGHASILKAN IDE
Ide itu bisa datang kapan saja dan dimana saja tanpa harus memakai metode.
7.      SEGALA SESUATU SERBA TERBATAS
Itu semua hanyalah mitos karena ide itu tidak terbatas.
8.      LABA ADALAH RAJA
Masih merajakan laba, contohnya kebanyakan mall menyediakan mushola ditempat yang kecil karena takut jika terlalu luas malah menghabiskan tempat dan membuat rugi akan tetapi dengan adanya mushola yang nyaman makan pengunjung tidak usah mencari diluar.

MARKETING MEMPUNYAI 3 MACAM :

1 . M.1.0
Marketing yang digunakan perusahaan hanya untuk membuat dan menjual produk saja dan ini biasanya digunakan dulu oleh perusahaan karena dulu tidak ada pesaing dan sekarang  marketing ini sudah jarang dipakai oleh perusahaan
2 . M.2.0 :
Marketing ini digunakan oleh perusahaan , karena tidak hanya menjual, perusahaan mempertimbangkan terlebih dahulu selera orang, dan melakukan survey terlebih dahulu untuk membuat produk lalu menjualnnya (emotional marketing)
3 . M.3.0 :
Marketing ini sering sekarang banyak digunakan karena disebut juga marketing sosial, karena perusahaan juga membantu orang yang cacat mental untuk bekerja dan uang dari pelanggan pun tidak sepenuhnnya masuk ke bos besar tetapi ke orang yang membuthkan, intinya pelanggan pun akan membeli produk yang bisa membantu orang banyak itupun kalau memang produk sama enaknya atau sama kualitasnya (human spiritual marketting).



INTREGASI MARKETING DENGAN BISNIS




 POSITIONING
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Sebelum menempatkan positioning kita harus terlebih dahulu mencari Segmenting dan Targeting.
Segmenting
Segmen pasar adalah Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
Targeting
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Dalam proses ini perusahaan mempertimbangkan apakah akan memilih segemen massal, beberapa segmen, segmen kecil, dan segmen sangat kecil.

DIFFERENTIATION
DIBAGI 2 YAITU :
1.      SELLING
2.      MARKETING MIX
·Product: Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan target pasarnya
· Price: Produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
· Place: Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar.
· Promotion: Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Jika STP ada di level strategis, 4P bermain di level eksekusi.
BRAND
Apabila konsumen telah merasa puas dan terpenuhi keinginanya maka konsumen dapat merekomendasikan kepada masyarakat untuk menggunakan produk tersebut.

BISNIS MODEL KANVAS



1.      K.A (Key Activites) : aktivitas utama supaya menjaga value dan Kegiatan yang paling penting dalam melaksanakan proposisi nilai perusahaan. Contoh untuk Bic akan menciptakan rantai pasokan yang efisien untuk menurunkan biaya
2.      K.R (Key Resources) :Sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan . Mereka dianggap aset bagi sebuah perusahaan , yang diperlukan untuk mempertahankan dan mendukung bisnis . Sumber daya ini bisa menjadi manusia , keuangan , fisik dan intelektual .
3.       K.P (Key Partner) : Dalam rangka mengoptimalkan operasi dan mengurangi risiko model bisnis , organisasi biasanya membangun hubungan pembeli - pemasok sehingga mereka dapat fokus pada kegiatan inti mereka . Aliansi bisnis pelengkap juga dapat dipertimbangkan melalui usaha patungan , aliansi strategis antara pesaing atau non – pesaing.
4.       VP (Value Proposition) :Pengumpulan produk dan layanan bisnis menawarkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan . Menurut Osterwalder , ( 2004) , proposisi nilai perusahaan adalah apa yang membedakan dirinya dari para pesaingnya . Proposisi nilai memberikan nilai melalui berbagai elemen seperti kebaruan , kinerja , kustomisasi , " mendapatkan pekerjaan dilakukan " , desain , merek / status, harga , pengurangan biaya , pengurangan risiko , aksesibilitas , dan kemudahan / kegunaan.
5.      Chanel : bagaimana menyalurkan Value Proposition kepada Customer Relationship, Sebuah perusahaan dapat memberikan proposisi nilai kepada pelanggan sasaran melalui saluran yang berbeda . Saluran yang efektif akan mendistribusikan proposisi nilai perusahaan dengan cara yang cepat, efisien dan biaya yang efektif . Suatu organisasi dapat mencapai klien baik melalui saluran sendiri ( depan toko ) , saluran mitra ( distributor utama ) , atau kombinasi keduanya .
6.       Customer Reationship :Untuk menjamin kelangsungan hidup dan keberhasilan setiap bisnis , perusahaan harus mengidentifikasi jenis hubungan yang ingin mereka ciptakan dengan segmen pelanggan mereka .
7.      Revenue Stream :Cara perusahaan membuat pendapatan dari setiap segmen pelanggan.
8.      Cost Structure :ini menjelaskan konsekuensi moneter yang paling penting
saat beroperasi di bawah model bisnis yang berbeda. DOC Sebuah perusahaan


SILA KE-6 KREATIF SAMPAI MATI (WAHYU ADITYA)


BUTIR 1  CARI DUNIAMU
Pernahkah kamu mengalami saat-saat ketika lingkungan kita seperti kurang memberikan tempat dan ruang untuk menyalurkan minat kita ? seolah-olah apa yang kita senangi seperti berada di tempat yang salah.
Maka dari itu kita harus mencari dunia kita dari se-dini mungkin agar bisa tersalurkan, seperti contoh dalam buku tersebut Firman Widyasmara dia mengambil kelas animasi di HelloMotion Academy dari formulir pendaftaran yang ia isi ternyata ia adalah pegawai bank swasta yang mengurus masalah perkreditan. Alasan dia mengikuti kelas animasi karena dia memiliki hobi membuat komik dan ingin menghidupkan gambar-gambar dia yang statis menjadi “hidup”. Kebanyakan orang menganggap bahwa kegiatan kesenian dianggap hal yang tidak penting, bidang yang tidak menjanjikan dan kalah pamor dengan pelajaran Matematika atau Ilmu Pasti seperti Dokter, Pegawai Negeri dll. Firman sehari-hari bekerja di sebuah bank pemerintah, tetapi di waktu luang dia menjadi freelance untuk pembuatan komik. Beberapa kali komik ciptaan Firman menghiasi majalah nasional. Kini Firman sudah menjadi animator fulltime dan memiliki perusahaan sendiri. Ia sudah berhasil mencari dunianya sesuai passion dan tentunya tidak lagi sibuk mengurus kartu kredit nasabah.

BUTIR 2  BERPIKIR BERBAGAI ARAH



Sekilas kita bisa melihat gambar dia atas adalah empat anak panah berwarna hitam yang sedang menjulur keluar. Tapi, jika kita amati lagi ternyata mata kita juga bisa melihat empat anak panah berwarna putih sedang masuk kedalam. Gambar tersebut adalah salah satu contoh pola pikir kreatif yang harus kita biasakan, yaitu dengan cara berpikir terbalik atau dengan berlawanan arah. Teknik ini akan memberikan kita cara baru dalam melihat sesuatu. Setiap pemikitan tertentu akan membangkitkan gagasan yang berlawanan dengan cara membalikkannya. Perubahan persepsi juga dapat terjadi ketika kita membalikkan pola cara berpikir konvensional kita tentang sebuah masalah dan situasi.
Seperti contoh dalam buku ini yaitu Stephenie Meyer seorang penulis novel Twilight mencoba memberi persepsi terbalik terhadap sosok vampir yang biasanya vampir berwujud menakutkan, menjadi antagonis, peminum darah manusia, dan hanya berani keluar pada malam hari. Di novel ini , sosok vampir berubah menjadi sosok yang ganteng, tokoh yang baik hati, seorang vegetarian dan tidak takut matahari.


BUTIR 3 REKAM DAN REMIX
Meniru tidak sama dengan plagiat. Plagiat adalah melakukan “copy paste” tanpa penambahan makna. Menyalin karya orang lain menjadi seolah-olah  karya tersebut milik kamu. Mengklaim karya pihak lain tanpa izin dan menjadikannya seakan kepunyaanmu sendiri. Meniru, atau meng”copy” adalah cara berlatih dengan sistem teknik yang dibalik. Seperti ahli mekanik yang membongkar mobil untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya. Pada saat kita masih kecil, kita sering belajar dengan meniru perilaku orangtua, panutan dan idola kita.
Pada intinya tidak ada konsep yang baru di dunia ini. Kita sebagai manusia hanya me-remix bahan yang sudah ada dan sering dijumpai untuk dikemas menjadi seolah-olah baru. Seperti contoh dalam buku ini endy berhasil merekam dan me-remix pengalamannya menjadi dunia bisnis. Berawal dari kepergiannya ketika ia berkunjung menemui orangtuanya di Qatar. Dia melihat salah satu makanan favorit di sana, yaitu kebab. Kebab saat itu di Indonesia belum begitu populer dan Hendy mencoba me-remix porsi dan cita rasa kebab yang sesuai dengan lidah orang Indonesia.

BUTIR 4 LAKUKAN HAL SPONTAN
Agar kreativitas kita makin terasah, ada perilaku yang harus kalian biasakan. Sering-seringlah melakukan hal SPONTAN. Spontan itu tidak ada paksaan dari siapapun. Semuanya muncul dari inisiatif kita. Seperti contoh dalam buku ini yaitu ketika adanya kasus Prita Mulyasari, seorang ibu rumah tangga di daerah Tangerang yang di gugat oleh sebuah Rumah Sakit Internasional. Dalam waktu yang relatif singkat, ribuan masyarakat Indonesia secara spontan berinisiatif menggalang dana dengan mengumpulkan koin untuk membayar gugatan tersebut sebagai bentuk keprihatinan arogansi sebuah institusi rumah sakit. Spontan itu biasanya memiliki energi yang berlebih. Terkadang suatu karya bisa diselesaikan dengan lebih cepat karena spontanitas.

BUTIR 5 BAGAIMANA KALAU
Salah satu cara yang bisa kalian latih untuk memunculkan ide kreatif yaitu dengan berani memberikan pertanyaan kepada diri kita sendiri. Kongkretnya seperti ini, coba tanyakan kepada diri kalian dengan awalan kalimat “Bagaimana kalau.....?”
Contoh dalam buku ini yaitu berpikir “Bagaimana kalau saya mengubah cisual Gatot Kaca versi wayang kulit menjadi Gatot Kaca versi anak gaul” dari hasil desain tersebut saya tuangkan kedalam bentuk kaos dan hasilnya cukup mengangetkan. Desai Gatot Kaca berwajah angker itu malah bestseller.
Kesimpulannya adalah proses pencarian ide kreatif kadang-kadang tidak bisa mengharapkan dengan menunggu, seperti menunggu duria jatuh. Tapi, kita juga perlu menstimulasi ide tersebut agar muncul, dengan cara menantang kita menjawab sebuah pertanyaan yang kita buat sendiri.

BUTIR 6 BIKIN LENGKET
Dalam buku ini mengajarkan bagaimana cara kita membuat lengket di benak pengunjung tentang Indonesia, seperti contoh di London yang membuat lengket di pikiran kita yaitu tentang topi pak polisi disana. Bentuknya hitam menyembul ke atas, lucu dan unik.

BUTIR 7 RANGKUL KETERBATASAN
Keterbatasan, semua orang tidak menyukai kata ini. Namun, sejarah di dalam kehidupan kita penuh dengan contoh dan kecerdikan manusia menampilkan kreativitas ketika berhadapan dengan keterbatasan. Sejatinya keterbatasan adalah lahan subur di mana benih-benih kreativitas tumbuh dan terus tumbuh. Tanpa adanya tantangan berupa batasan, kreativitas seperti enggan untuk muncul.  Contoh dalam buku  ini yaitu Phill Hansen sangan mencintai kesenian, namun dia memiliki keterbatasaan. Tangannya selalu gemeter ketika menggambar garis lurus. Ketika dia memeriksa ke dokter ternyata dia mengalami kerusakan saraf di tangannya yang tidak dapat disembuhkan. Tetapi dari keterbatasan yang dia milika dia bisa memunculkan karya seni berskala besar dengan cara-cara mengejutkan menjadi ciri khasnya. Salah satu contohnya adalah membuat karya seni dengan ratusan lilin sehingga membentik seperti wajah manusia.

BUTIR 8 INFORMAL KE FORMAL
Untuk kreatif kita harus mempunyai differensiasi, dan dari formal ke informal. Contohnya : almamater universitas, kenapa dibuat jas kaku? Yang hanya digunakan ketika seminar. Kenapa tidak dibuatkan jaket atau sweater yan bisa digunakan kapan saja.

BUTIR 9 INTROVERT ITU COOL
Sebenarnya asa yang salah ketika menjadi introvert dianggap salah. Masyarakat akan merugi jika hal ini terjadi. Duni sebenarnya membutuhkan manusia introvert yang juga dapat berkarya semaksimal manusia extrovert. Kita harus memahami bahwa introvert bukan tentang masalah bahwa dia tidak bisa bersosialisasi. Bukan berarti seorang introvert selalu memiliki sifat pemalu. Ini hanya permasalahan tentang bagaimana seseorang meresporns sebuah rangsangan atau stimulasi. Jika seorang extrovert mendambakan interaksi sosial, introvert lebih nyaman ketika merasa sendiri. Dalam contoh buku ini seorang pengarang cerita anak-anak yang populer dengan buku berjudul The Cat in the Hat, Dr Seuss. Dia menulis dalam kesendirian dan sangat takut bertemu dengan anak anak yang menggemari buku ceritanya.

BUTIR 10 JANGAN KALAH START
Kesimpulan dari buku tersebut yaitu jika kita memikirkan sesuatu harus langsung diutarakan jangan 
sampe kalah start sama yang lain. Seperti dijepang membuat boneka dari tinja yang di desain pemalas , mungkin hal tersebut sangat kotor dan kurang layak diperbincangkan. Namun bagi orang Jepang karakter aneh tersebut adalah sesuatu yang alami dan tidak tabu untuk dibicarakan. Tidak lama dari itu di Indonesia pun membuat boneka yang sama seperti di Jepang artinya Indonesia kalah Start dari Jepang.

BUTIR 11 MAMPU MENGURAI
Kreatif adalah ketika kita mampu untuk mengurai sesuatu yang ada menjadi bentuk baru. Salah satu latihan yang bisa dilakukan saat waktu luang untuk mengasah kreativitas yaitu menyelesaikan coretan spontan yang tidak bermakna menjadi sebuah gambar yang bercerita. Atau kebiasaan kita waktu kecil untuk mengamati dan menebak bentuk awan dalam wujud lainsesuai imajinasi. Bisa juga dari kita melihat benda apapun itu bisa kita imajinasi menjadi bentuk yang lain.

BUTIR 12 HADAPI SI OTAK KADAL
Pernah tidak, ketika kamu merasa sedang menemukan ide yang kamu anggap brilian, ide itu justru hanya hinggap sebatas angan-angan ? kamu merasa tidak berani untuk melaksanakan ide brilian itu menjadi kenyataan. Kamu merasa ketakutan dan menjadi tidak percaya diri ketika mau merealisasikan ide tersebut.
Salah satu otak yang berfungsi sebagai merespon rasa takut, marah dan nilai nilai negatif tetapi dia juga dapat secara cepat menginstruksikan kita untuk melawan atau kabur dari masalah.

BUTIR 13 OUT OF THE BOX
Kreatif harus berbeda dengan yang lain, tetapi yang beda belum tentu semuanya menarik dan diminati. Butuh uraian untuk membuat berbeda itu menarik.

BUTIR 14 SETIAP KARYA ADA PEMINATNYA
Jangan takut untuk berkarya atau mengeluarkan karya karena setiap karya pasti ada peminatnya.

BUTIR 15 TETAP GEMBOL SELALU
Kreatif itu harus gembol selalu, jangan kaku dalam membuat suatu produk, harus lebih gaul dan menarik agar orang tidak bosan

BUTIR 16 FLEKSIBEL SAJA
Ketika karya kita sudah masuk ranah digital, artinya kita harus siap dibajak. Suka atau tidak suka, karya digital adalah materi yang mudah untuk diduplikasi. Kegiatan menduplikasi merupakan sarapan sehari-hari bagi sang pembajak.


BUTIR 17 MONOTON NO WAY!
Orang kreatif itu tidak boleh monton , harus ada ide yang berbeda di setiap karynaya, jangan mentang mentang yang pertama sukses jadi terus memakai ide itu. Harus lebih kreatif agar tidak terlihat membosankan.


101 YOUNG CEO “MENGGALI RAHASIA SUKSE 101

PEBISNIS MUDA INDONESIA DI BAWAH UMUR 30

TAHUN”

KARYA ILMAN AKBAR





Dari 101 pebisnis dalam buku tersebut saya ambil 5 yang menjadi inspirasi saya
1.    OLIVE AVIANCA SAVITRI
Dekorator Kamar Kos Mahasiswa

Kos-kosan adalah rumah kedua mahasiswa perantauan atau yang kampusnya jauh dari rumah. Olive yang asli Jakarta, saat itu kuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung, ingin kamar kosnya nyaman seperti dirumah dan sesuai selera pribadinya. Akan tetapi, tidak banyak pernak-pernik interior yang sesuai selera anak mudanya. Banyaknya kampus di Bandung dengan sedikitnya pernak-pernik interior khusus anak muda di pasar membuat Olive menemukan satu peluang emas berbisnis.
Suatu waktu di tahun 2007, wanita kelahiran 1982 ini merealisasikan idenya. Ia survei bahan baku, mencari bahan-bahan yang unik untuk dijadikan karpet, seprai, bed cover, dan lainnya. Olive juga survei penhahit dengan cara menjahitkan satu item di beberapa penjahit. Penjahit yang hasilnya bagus diajaknya kerja sama. Modal awal Olive berasal dari pinjaman orang tuanya sebesar Rp15 juta.
Produk yang ditawarkan Sliv Bedroom memang unik dan khas anak muda sekali. Karpetnya tidak selalu berbentuk persegi panjang, ada juga seprai, bed cover, sarung bantal, semua warna-warni. Semua barang itu bobotnya sangat ringan, jadi memudahkan mahasiswa saat ingin pindah-pindah kos. Harganya pun sangat terjangkau, misalnya karpet kecil ukuran 1x1.5m Cuma Rp45.000.
Setelah punya stok barang, Olive mulai mempersiapkan diri untuk promosi. Ia menyewa kamar tamu di rumah kosnya yang seringkali kosong seharga Rp400.000/bulan. Kamar itu ia dekor menjadi kamar showroom sekaligus toko, dengan tempat tidur, rak dan cat ulang dinding. Cara awal Olive berpromosi adalah dengan menyebarkan brosur di daerah Dago setiap malam Minggu, juga mengetuk rumah-rumah kos satu per satu untuk membagikan brosurnya.
Putar otak, ia mencoba strategi lain: masuk majalah! Olive mengirimkan sampel produknya ke majalah-majalah remaja & anak muda yang sesuai target pasarnya, dengan harapan redaksi akan menulisnya. Meskipun awalnya dimuat Cuma beberapa kata saja, Sliv Bedroom masuk majalah, toko Olive pun mulai ramai.
Setelah bisnisnya stabil, Olive membuat www.slivbedroom.com untuk memperluas pasar Sliv Bedroom. Disana, Olive  menyediakan jasa konsultasi interior gratis berdasarkan insight bahwa konsumen yang datang ke toko/website ternyata masih bingung ingin mendekor kamarnya seperti apa. Setelah berkonsultasi, konsumen akan mendapatkan konsep dekorasi untuk kamarnya. Konsultasi gratis ini berhasil mendongkrak omzet, karena konsumen jadi tertarik membeli barang-barang yang ditawarkan di konsep dekorasi dari Sliv Bedroom.
Sekarang, produk Sliv Bedroom sudah menyebar ke selurih Indonesia. Sukses menggarap pasar mahasiswa, tahun 2009 Olive pun menjadi Juara 1 Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina.
2.    ROYAS AMRI BESTIAN
Otak Kanan yang Mengubah Hobi Gambar Jadi Bisnis

Royas, kelahiran Bekasi 7 Juni 1982, memiliki kegemaran menggambar sejak kecil. Bungsu dari empat bersaudara ini dari kecil sudah memanfaatkan kreativitasnya untuk mendapatkan tambahan uang saku. Saat SD, ia suka membuat pistol-pistolan dan dompet yang dijual ke teman-temannya. Di SMP, Royas yang buku pelajarannya sampai habis digambari suka membuat kartu nama yang digambar dengan spidol dan cat poster. Teman-temannya pun tertarik.
Kegemaraannya berlanjut saat SMA, saat ia bersama kedua kakaknya, Riga Azhar Firdauzi dan Ogie Urvil RA, membuat komik bersama dengan label RIGORI, Riga Royas Ogie. Komik mereka ditampilkan di salah satu majalah game.
Saat kuliah di S1 Desain Kominikasi Visual, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Royas bersama kakak-kakaknya di Jakarta membuat kaus bertema budaya Madura (Karena kedua orangtua mereka berasal dari sana) dengan merek Alapola, konsepnya seperti Dagadu di Yogya atau Joger di Bali. Lulus kuliah pada 2005, ia bergabung dengan kedua kakaknya dan satu temannya untuk membuat perusahaan di bidang komunikasi visual, bernama SignDesign. Omong-omong, nama ini terinspirasi dari logat bicara orang Madura yang suka mengulang-ulang, seperti “te-sate”. Sambil mengembangkan SignDesign, Royas juga bekerja di perusahaan lain sebagai art director untuk menggali ilmu dan pengalaman,. Setelah empat tahun, ia resign untuk fokus di SignDesign.
Awal memulai SignDesign, Royas dan ketiga partnernya melakukan semuanya sendiri. Seperti saat menempel nama sales satu per satu di 3.000 buah buku, atau mencetak seribu buah pin. Pengalaman pahit pernah mencetak ulang ribuan brosus dan buku karena kesalahan menjadi pelajaran berharga.
Tahun 2007, SignDesign diresmikan dalam badan hukum bernama PT Mazaya Asareng. Jumlah karyawan pun sudah 7 orang. Bersama timnya yang disebut The Right Brain Workers, SignDesign mengukuhkan posisinya sebagai agensi visual kreatif yang menelurkan ide untuk bentuk komunikasi maupun branding berbagai perusahaan lokal hingga multinasional. Penerapannya bisa berbentuk apa saja, tidak Cuma desain namun juga printing, merchandising, video, fotografi dan ilustrasi.
Untuk mempromosikan jasanya, mereka melakukan “jemput bola” melalui pameran. Dasar otak kanan yang kreatif, bukan pameran desain yang mereka ikuti , namun pameran haji dan umroh karena melihat bahwa target pasar di sana membutuhkan jasanya. SignDesign  pun berhasil mendapatkan klien satu biro haji dan yang umroh yang mempercayakan desain company profile, buku umroh anak dan multimedia. Tahun 2009, omzet SignDesign mencapai Rp1,2 miliar per tahun. Royas pun diganjar sebagai Finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri tahun 2009.
3.    AGIT BAMBANG SUSWANTO
Sepatu Kulit 100% Asli Indonesia

Kesuksesan Agit, panggilan akrabnya, pada usia semuda itu tidak dicapai secara instan. Pengalaman bisnis dan kerjanya sejak SMA menyumbang  banyak hal untuk prestasinya sekarang. Saat masih berseragam SMA, ia berjualan pin dan menjadi penjaga warnet. Agit juga pernah membuat kaus untuk dijual ke distro-distro, namun hanya bertahan empat bulan. Desain kaus menjadi salah satu penyebabnya. Tidak patah semangat, Agit lalu belajar desain secara otodidak saat kuliah. Ia juga bekerja sambilan sebagai desainer web dan majalah di Bandung.
Bersama dua orang temannya, selanjutnya Agit membuka bisnis penjualan wafel. Sayangnya partner Agit mengundurkan diri baru enam bulan berjalan, semua oengalaman ini sangat berharga bagi Agit. “Saya jadi tahu berbagai macam cara menjalankan usaha dan kapan untuk bekerja sama dengan orang lain dan kaoan tidak,” jelasnya.
Tahun 2009, Agit yang memang hobi mengoleksi sepatu ingin membeli sepatu kulit. Ia tidak mampu membeli sepatu kulit dari luar negeri karena harganya mahal, sedangkan di Indonesia tidak ada sepatu kulit premium yang berkualitas prima. Agit berpikir, sebenarnya Indonesia bisa punya merek sepatu kulit dengan kualitas yang sama.
Berbekal kemampuan desain dan hobi koleksi sepatu, Agit membuat sendiri tiga buah sepatu kulit dan menjualnyalewat forum online Kaskus. Tak disangkam sepatu-sepatu itu laris manis. Sepatu-sepatu berikutnya yang ia buat juga laku terjual. Langkah berikutnya, ia semakin serius dengan bisnis sepatunya dengan membuat www.amblefootwear.com dan merekrut dua tenaga produksi.
Agit mencoba berjualan di “dunia nyata” dengan menargetkan berbagai toko sepatu di Bandung, yang setuju menjual produk-produk Amble karena laris di internet. Terbukti, dalam seminggu sepatunya habis dan toko-toko tersebut harus re-stock. Bulan berikutnya toko sepatu di Jakartaikut menjual produknya, bulan-bulan berikutnya menyusul Surabaya, Yogyakarta dan Balikpapan. Amble juga terjual sampai ke Malaysia, Singapura dan Australia, namun omzetnya tidak tentu karena terjual secara eceran, bukan grosiran.
Pasar ekspor secara grosis yang berhasil ditembusnya berasal dari Eropa. Tawaran ekspor ke Eropa bermula saat mereka menemukan website Amble dan menemukan bahwa harga sepatu kulit buatan Indonesia lebih murah dari buatan Eropa, dengan kualitas yang hampir sama.
Agit membuktikan bahwa sepatu kulit buatan Indonesia bisa setara dengan sepatu-sepatu buatan luar negeri dengan tulisan Made with Proud in Indonesia pada sepatunya. Memang Agit menggunakan 100% kulit dari oengrajin-pengrajin kulit lokal dan di kerjakan di Indonesia pula. Kini 400-500 pasang sepatu dihasilkannya tiap bulan dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan berhasil didapatkannya.



4.    AMALIA THESSEN
Toko Unik yang Menjual Aksesoris Fesyen

Amalia, lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti, sudah menhadi reseller berbagai aksesoris fesyen seperti pin, kalung dan gelang, sejak beada di semester lima. Berawal dari motivasi meringankan beban sang bunda yang single parent, omzet Rp15 juta bisa ia capai per harinya. Ia pun mampu membiayai kuliahnya sendiri.
Selulusnya dari kampus, gadis kelahiran 14 November 1984 ini semakin yakin bahwa jiwanya memang pengusaha. Apalagi, ia pernah punya pengalaman tidak mengenakkan saat magang sekana tiga bulan di sebuah perusahaan. Ia semakin ogah bekerja untuk orang lain.
Bermodalkan Rp15 juta, Amalia mulai merintis cikal bakal Tonik dengan berjualan dari bazar ke bazar karena belum sanggup membuka kios. Tidak berhenti hanya sebagai reseller, ia masuk menjadi produsen karena profitnya lebih besar. Untuk mengatasi keterbatasan modal, tiap barang diproduksi secara terbatas.
Kios pertama Tonik ia buka di Tamini Square, Jakarta Timur. Setelah lima tahun, di akhir 2011 kios Tonik lainnya sudah ada di  La Piazza Kelapa Gading, Cilandak Town Square dan Surabaya Town Square. Amalia juga memiliki reseller di Makassar, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Medan dan Banjarmasin, yang menyumbang 30% dari omzet Tonik.
Namun, Amalia mengakui, dirinya masih terlalu fokus di produk,belum benar-benar membenahi manajemen dari pemasaran. Kejadian buruk pernah menimpa Tonik akibat kekurangan itu. Tahun 2010, mereka pernah menjadi trensetter dengan menjual syal ikat dari bahan kaus yang bisa terjual sampai 150 buah per hari! Syal yang dijual Rp75 ribu per buahnya itu laku keras karena hampir punya persamaan dengan syal dari toko fesyen premium seperti Zara. Akan tetapi, akibat manajemen pemasaran yang masih kurang baik, penjualan manis itu hanya bertahan enam bulan karena kompetitor juga ikut memproduksi syal sejenis tanpa ia ketahui!
Ke depan, Amalia berambisi membuat toko grosiran yang lebih besar. Ia juga memiliki encana menyasar pasar menengah ke atas dengan buka gerai di mal-mal premium. Tentu, ia akan memulai dengan memperbaiki sistem manajemen dan pemasaran Tonik.
5.                   SELPHIE BONG
Eropa Adalah Pasar Utama Bisnisnya

Gadis kelahiran kota kecil di Lampung, 4 Maret 1987 ini sempat kuliah komputer di Universitas Bengkulu, lalu belajar fesyen di Raffles. Namun, ia drop out dan sempat bingung mau melakukan apa. Selphie mencoba mengirim resumenya untuk melamar kerja, namun tidak ada perusahaan yang meresponsnya.
Berbekal ilmu yang ia miliki, Selphie ikut serta di kompetisi Young Designer International. Ia terpilih menjadi salah satu finalis di New York Fashion Week dan bertemu dengan 15 desainer muda asal London, Dubai, Miami, Australia, China, dan sebagainya. Walaupun tidak keluar sebagai pemenang, kompetisi ini membuka matanya untuk menjadi siap dengan pasar luar negeri.
Ia memulai bisnisnya dengan satu mesin jahit tanpa karyawan. Brand yang dipilih adalah namanya sendiri, yaitu Selphie Bong serta Bong’s, agar ia komitmen terhadap kualitas hasil desainnya.
Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, ia bisa menambah mesin-mesin jahitnya. Dengan keterbatasan modal sendiri, ia akhirnya bisa membuka butik pertamanya di Ubud, Bali, sejak 9 September 2099. Bali dipilih karena banyaknya turis yang datang serta memiliki international exposure yang lebih baik dibanding Jakarta.
Pembeli produk-produk Selphie kebanyakan berasal dari luar negeri, kebanyakan dari Perancis, Italia, Inggris, Rusia juga Spanyol dan Jerman. Ternyata, orang Indonesia sendiri lebih memilih produk dengan merek Eropa karena dianggap lebih prestise dan branding-nya lama. Menurut Selphie, konsumen luar negeri lebih menghargai desain dan tidak terlalu peduli dengan branding.
Kini ia telah memiliki tiga butik yang semuanya di Bali, yaitu di Ubud, Seminyak dan Oberoi.


                                                

1 komentar: