Kewirausahaan
Perbedaan
Antara Intrapreneur dengan Entrepreneur
Entrepreneur adalah
seorang atau sekelompok yang menjalankan usahanya sendiri atas dasar ide yang
mereka dapat dari berbagai pengembangan
mindset atau pola pikir. Sedangkan intrapreneur adalah seorang atau sekelompok
orang yang memiliki jiwa sebagai entrepenur tetapi tidak bekerja sebagai
entreprenuer melainkan bekerja kepada orang lain untuk menyalurkan ide-ide atau
jiwa entrepreneur yang mereka miliki yang dilakukan melalui pengembangan
berbagai metode atau pola tindakan.
Karyawan
Kreatif Sebagai Aset Perusahaan
Pada situasi
saat ini dimana persaingan usaha semakin ketat, Perusahaan perlu memiliki aset
usaha yang sangat baik. Salah satu aset terbesar yang dimiliki Perusahaan
adalah sumber daya manusia (karyawan), namun tidak semua karyawan suatu
perusahaan dapat dikatakan sebagai aset perusahaan. Karyawan yang dimaksud
adalah karyawan yang memiliki tingkat kreativitas dan motivasi kerja yang yang
tinggi. Hal ini dikarenakan kemauan kerja saja tidak cukup, melainkan
dibutuhkan tingkat inovasi dan kreasi yang baik untuk dapat membangun
perusahaan dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.
Karyawan yang tidak
memiliki kreativitas, tidak dapat dikatakan sebagai aset perusahaan, justru hanya
menjadi beban perusahaan karena perusahaan harus mengeluarkan dana yang besar
tetapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal dari karyawan tersebut. Dengan
mempertahankan karyawan yang kreatif, perusahaan akan mampu menjalankan
kegiatan nya dengan proses kerja yang efektif dan efisien tanpa adanya
pemborosan anggaran.
Value
Proposition
Perusahaan
modern saat ini tidak terfokus terhadap penjualan produk, tetapi bagaimana
mampu menjual atau menawarkan value proposition dari produk atau jasa yang
dihasilkan. Value prposition adalah nilai tambah yang didapatkan selain manfaat
utama produk ketika kita membeli produk barang atau jasa pada suatu perusahaan.
Karyawan yang mampu mengembangkan value proposition, dapat memungkinkan dirinya
untuk berada pada posisi sebagai CEO di perusahaan tersebut.
Untuk
dapat membuat value proposition, terlebih dahulu perusahaan harus memilih
customer segmen atau pembagian pasar unutk menetapkan pelanggan berdasarkan
kategori tertentu agar dapat menjawab kebutuhan pelanggan akan kepentingannya
untuk membeli suatu produk. Value proposition dapat dilakukan dalam berbagai
cara, diantaranya adalah melalui :
1.
Design
Suatu
produk barang atau jasa dapat unggul di pasar bisa jadi karen design nya.
Contoh paling mudah adalah dunia fahion, suatu rancangan pakaian akan menenukan
keberhasilan atau kegagalan di paar. Rancangan yang sesuai dengan kebutuhandan
selera pasar, akan sukses. Sebaliknya design pakaian yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan selera pasar, akan gagal dipasar.
2.
Brand/Status
Perusahaan dapat memberikan nilai
kepada pelanggan dengan cara memberi status pada brand. Perusahaan ingin
menggunkan brand sebagai value porposition dan juga harus memperhatikan
positioning yang telah ditentukan. Contoh : Banyak orang yang mengunjungi starbuck
hanya untuk sekedar membeli kopi dan bercengkrama dengan temannya. Tetapi siapa
yang tidak mengenal brand Starbuck? Brand yang terkenal dengan harganya yang
cukup mahal, menjadikan orang yang mengunjungi starbuck menjadi kalangan yang
otomatis dipanang sebagai kalangan atas. Dari hal tersebut, value proposition
yang ditawarkan bahwa orang-orang yang membeli kopi di Starbuck tidak hanya
sekedar mendapatkan kopi, melainkan mendapat value proposition berupa prestige.
3.
Harga
Pada segmen pasar yang sensitif
terhadap harga, harga yang rendah untuk produk atau jasa akan memberikan nilai
tersendiri. Air asia yang terkenal dengan harga yng murah sebagai slah satu
contohnya. Mereka menawarkan penerbangan murah ke berbagai destinasi atau
tujuan tanpa menghilangkan atau mengurangi aspek-aspek penting lainnya. Pola
pikir tau mindset masyarakat bahwa terbang dengan pesawat adalah membutuhkan
dana besar, dapat dipatahkan oleh Air Asia.
Business Model Canvas
1. Key
Partnership
Sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk
mewujudkan proposisi nilai yang berasal dari eksternal perusahaan.
2. Key
Activities
Kegiatan utama perusahaan untuk
dapat menciptakan dan menjaga value proposition.
3. Key
Resources
Sumber daya baik sumber daya berupa
tenaga kerja maupun bahan baku yang dimilki perusahaan untuk menciptakan value
proposition.
4. Value
Proposition
Manfaat atau nilai lebih yang
ditawarkan oleh perusahaan dari suatu produk yang dihasilkan. Value proposition
akan menentukan segmentasi pasar yang akan dipilihnya, atau dapat juga
sebaliknya.
5. Customer
Relationship
Menjaga hubungan dan mengembangkan
hubungan dengan konsumen.
6. Chanel
Sarana bagi perusahaan untuk
menyampaikan value proposition kepada segmen pasar yang dilayani. Channel
berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke
pelayanan purna jual.
7. Customer
Service
Kegiatan yang ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pelayanan yang memuaskan.
8. Cost
Structure
Komposisi
biaya untuk mengoperasikan perusahaan mewujudkan proposisi nilai yang diberikan
kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang
diperoleh perusahaan.
Jurus
Marketing
1. Hoki itu Kebetulan (Mitos)
Dalam
suatu kegiatan usaha, tidak ada yang namanya hoki melainkan hasil yang didapat
dari kerja keras seseorang. Apabila seorang percaya atau mengandalkan hoki,
maka ia tidak akan mampu mengembangkan usahanya. Dunia bisnis tidak mengenal
hoki, tetapi dia lebih gencar dalam promosi dan hal lainnya yang akan
memberikan hasil yang lebih besar.
2. Terobosan adalah Pemborosan (Mitos)
Seorang
pengusaha yang menganggap bahwa terobosan adalah pemborosan merupakan pemikiran
yang sangat salah. Justru pengusaha yang berani mmbuat terobosan baru yang akan
sukses dan akan menghasilkan profit yang besar. Terobosan diperlukan karena
tidak ada produk yang maturity nya bertahan lama. Terobosan berada pada tahapan
growth (pertumbuhan produk) didalam siklus hidup produk.
3. Terobosan Bukan Keharusan (Mitos)
Kata-kata
bukan keharusan itu harus dihindarkan karena terobasan itu harus dilakukan
dengan kesadaran. Tanpa adanya terobosan baru, usaha yang dilakukan akan sulit
untuk bersaing dengan usaha-usaha lainnya mengingat persaingan usaha pada saat
ini semakin ketat dan konsumen semakin cerdas untuk memilih produk yang
memiliki nilai lebih.
4. Diferesiansi Sukar Untuk Dikreasi
Melakukan
perbedaan tidak harus dengan melakukan perbedaan yang besar. Perbedaan yang
kecil pun sudah dapat membedakan suatu usaha dengan usaha yang lainnya.
Misalkan hanya dengan merubah logo atau nama.
5. Kegigihan Adalah Segalanya
Kegigihan
bukan segala-galanya. Tanpa kreativitas, gigih saja tidak cukup. Banyak usaha
yang tidak maju akibibat hanya mengandalkan kegigihan, tanpa melakukan inovasi
dan kreasi yang baru.
6. Perlu Metode Untuk Menghasilkan Ide
Untuk
mendapatkan suatu ide, kita tidak memerlukan metode. Ide akan datang dengan
sendiri nya apabila kita mau memikirkan sesuatu yang baru. Ide yang muncul
dengan spontan harus segara direalisasikan kedalam bentuk nyata.
7. Segala Sesuatu Serba Terbatas
Tidak
ada ide yang terbatas dan alat penunjang yang terbatas. Dengan memanfaatkan
perkembangan informasi dan teknologi, semuanya dapat dilakukan dengan mudah.
8. Laba adalah Raja
Pengusaha
yang masih menganggap laba adalah segalanya, cenderung usaha nya malah tidak
berhasil. Pengusaha sebaiknya memikirkan bahwa laba bukanlah segalanya,
melainkan perlu juga melakukan pelayanan terhadap lingkungan sosial.
Perkembangan
Kewirausahaan
·
M
1.0 (Rational Marketing)
Adalah marketing dimana perusahaan
hanya memanfaatkan alat produksi dengan cara memproduksi dan menjual barang.
Hal ini dilakukan karena pada saat itu belum banyak persaingan usaha dibidang
usaha yang sama. Jenis marketing itu sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke
marketing yang lainnya.
·
M
2.0 (Emotional Marketing / Marketing Research)
Marketing dimana perusahaan sudah
mempertimbangkan selera dan kebutuhan pasar. Untuk mengetahui dan memahami
kebutuhan pasar, perusahaan melakukan market research dengan berbagai cara.
·
M
3.0 (Human Spiritual Marketing / Kewirausahaan Sosial)
Situasi dimana pasar sudah mulai
cerdas dalam memilih produk yang akan dibeli. Pasar turut mempertimbangkan
apakah produk yang akan dibeli, memberikan dampak kepada lingkungan sosial baik
dampak negatif maupun positif.
Butir-Butir
Buku Kreatif Sampai Mati
1.
Rekam
dan Remix (Butir 3)
Pembahasan
yang dibahas dalam butir 3 adalah Rekam dan remix dimana pada pembahasan
tersebut diberikan contoh seorang komikus dan animator Indonesia yang membuat
animasi seperti apa yang dilakukan oleh animator dari Jepang. Dengan melihat
apa yang sudah ada di dunia usaha, kita dapat menerapkan hal tersebut kedalam
usaha kita, tentunya dengan adanya perbedaan yang dapat dijadikan sebagai
keunggulan. Langkah tersebut merupakan langkah awal untuk memulai usaha yaitu
meniru terlebih dahulu sebelum menghasilkan karya baru.
2.
Introvert
itu Cool
Pandangan umum
yang menyatakan bahwa seorang intorvert berbeda atau memiliki sisi negatif
adalah salah. Karna pada dasarnya, seorang yang intovert memiliki kemampuan
yang sama dengan extrovert namun dengan cara yang berbeda. Banyak pemimpin
dunia yang ternyata memiliki sifat introvert. Para introvert mampu memecahkan
masalah dengan caranya sendiri
3. Cari Duniamu
Banyak
orang yang kreatif namun tidak dapat memaksimalkan kretivitas nya karena mereka
tidak berada pada dunia nya. Mereka terbatas oleh lingkungan sosial yang tidak
sesuai dengan dirinya. Maka cobalah untuk keluar dari jebakan tersebut dan
kemudian cari dunia anda dimana anda dapat menemukan passion.
4. Hadapi si Otak Kadal
Otak
kadal adalah otak yang dapat mengalihkan anda dari satu fokus ke fokus lainnya.
Apabila anda ingin sukses, hadapi lah otak kadal tersebut dengan tetap
konsisten kepada apa yang telah anda pilih, walaupun menghadapi berbagai
kendala. Caranya adalah dengan tidak menggunakan Plan B, tetaplah berjalan pada
Plan A yang anda tentukan dan yakin bahwa anda dapat melaluinya.
5. Rangkul Keterbatasan
Dari
berbagai keterbatasan yang kita miliki, kita dapat menyatukan keterbatasan
tersebut menjadi sebuah kekuatan. Jangan hanya mentok apabila menghadapi
keterbatasan, seharusnya kita rangkul keterbatasan tersebut menjadi suatu nilai
yang positif.
Kewirausahaan
Sosial
Kewirausahaan sosial
merupakan kombinasi semangat wirausaha dengan misi sosial dengan dispilin,
inovasi dan keteguhan yang lazim berlaku dalam dunia binis. Kewirausahaan
sosial tidak bertujuan mencari laba, akan tetapi melakukan bisnis untuk tujuan
sosial. Wirausaha sosial menjadi fenomena yang sangat menarik saat ini karena
perbedaanya dengan wirausaha tradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan
materi dan kepuasan pelanggan serta signifikasinya terhadap kehidupan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar