Kamis, 19 Desember 2013

Fika Restyana Ramadhani






Kewirausahaan

Perbedaan Antara Intrapreneur dengan Entrepreneur
Entrepreneur adalah seorang atau sekelompok yang menjalankan usahanya sendiri atas dasar ide yang mereka dapat dari berbagai  pengembangan mindset atau pola pikir. Sedangkan intrapreneur adalah seorang atau sekelompok orang yang memiliki jiwa sebagai entrepenur tetapi tidak bekerja sebagai entreprenuer melainkan bekerja kepada orang lain untuk menyalurkan ide-ide atau jiwa entrepreneur yang mereka miliki yang dilakukan melalui pengembangan berbagai metode atau pola tindakan.

Karyawan Kreatif Sebagai Aset Perusahaan
            Pada situasi saat ini dimana persaingan usaha semakin ketat, Perusahaan perlu memiliki aset usaha yang sangat baik. Salah satu aset terbesar yang dimiliki Perusahaan adalah sumber daya manusia (karyawan), namun tidak semua karyawan suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai aset perusahaan. Karyawan yang dimaksud adalah karyawan yang memiliki tingkat kreativitas dan motivasi kerja yang yang tinggi. Hal ini dikarenakan kemauan kerja saja tidak cukup, melainkan dibutuhkan tingkat inovasi dan kreasi yang baik untuk dapat membangun perusahaan dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.
Karyawan yang tidak memiliki kreativitas, tidak dapat dikatakan sebagai aset perusahaan, justru hanya menjadi beban perusahaan karena perusahaan harus mengeluarkan dana yang besar tetapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal dari karyawan tersebut. Dengan mempertahankan karyawan yang kreatif, perusahaan akan mampu menjalankan kegiatan nya dengan proses kerja yang efektif dan efisien tanpa adanya pemborosan anggaran.

Value Proposition
            Perusahaan modern saat ini tidak terfokus terhadap penjualan produk, tetapi bagaimana mampu menjual atau menawarkan value proposition dari produk atau jasa yang dihasilkan. Value prposition adalah nilai tambah yang didapatkan selain manfaat utama produk ketika kita membeli produk barang atau jasa pada suatu perusahaan. Karyawan yang mampu mengembangkan value proposition, dapat memungkinkan dirinya untuk berada pada posisi sebagai CEO di perusahaan tersebut.
            Untuk dapat membuat value proposition, terlebih dahulu perusahaan harus memilih customer segmen atau pembagian pasar unutk menetapkan pelanggan berdasarkan kategori tertentu agar dapat menjawab kebutuhan pelanggan akan kepentingannya untuk membeli suatu produk. Value proposition dapat dilakukan dalam berbagai cara, diantaranya adalah melalui :
1.         Design
Suatu produk barang atau jasa dapat unggul di pasar bisa jadi karen design nya. Contoh paling mudah adalah dunia fahion, suatu rancangan pakaian akan menenukan keberhasilan atau kegagalan di paar. Rancangan yang sesuai dengan kebutuhandan selera pasar, akan sukses. Sebaliknya design pakaian yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan selera pasar, akan gagal dipasar.
2.         Brand/Status
Perusahaan dapat memberikan nilai kepada pelanggan dengan cara memberi status pada brand. Perusahaan ingin menggunkan brand sebagai value porposition dan juga harus memperhatikan positioning yang telah ditentukan. Contoh : Banyak orang yang mengunjungi starbuck hanya untuk sekedar membeli kopi dan bercengkrama dengan temannya. Tetapi siapa yang tidak mengenal brand Starbuck? Brand yang terkenal dengan harganya yang cukup mahal, menjadikan orang yang mengunjungi starbuck menjadi kalangan yang otomatis dipanang sebagai kalangan atas. Dari hal tersebut, value proposition yang ditawarkan bahwa orang-orang yang membeli kopi di Starbuck tidak hanya sekedar mendapatkan kopi, melainkan mendapat value proposition berupa prestige.
3.         Harga
Pada segmen pasar yang sensitif terhadap harga, harga yang rendah untuk produk atau jasa akan memberikan nilai tersendiri. Air asia yang terkenal dengan harga yng murah sebagai slah satu contohnya. Mereka menawarkan penerbangan murah ke berbagai destinasi atau tujuan tanpa menghilangkan atau mengurangi aspek-aspek penting lainnya. Pola pikir tau mindset masyarakat bahwa terbang dengan pesawat adalah membutuhkan dana besar, dapat dipatahkan oleh Air Asia.







Business Model Canvas



1.      Key Partnership
Sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai yang berasal dari eksternal perusahaan.
2.      Key Activities
                                    Kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan dan menjaga value proposition.
3.      Key Resources
                                    Sumber daya baik sumber daya berupa tenaga kerja maupun bahan baku yang dimilki perusahaan untuk menciptakan value proposition.
4.      Value Proposition
                                    Manfaat atau nilai lebih yang ditawarkan oleh perusahaan dari suatu produk yang dihasilkan. Value proposition akan menentukan segmentasi pasar yang akan dipilihnya, atau dapat juga sebaliknya.
5.      Customer Relationship
                        Menjaga hubungan dan mengembangkan hubungan dengan konsumen.
6.      Chanel
                             Sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan value proposition kepada segmen pasar yang dilayani. Channel berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual.
7.      Customer Service
                             Kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pelayanan yang memuaskan.
8.      Cost Structure
Komposisi biaya untuk mengoperasikan perusahaan mewujudkan proposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh perusahaan.

Jurus Marketing
1. Hoki itu Kebetulan (Mitos)
            Dalam suatu kegiatan usaha, tidak ada yang namanya hoki melainkan hasil yang didapat dari kerja keras seseorang. Apabila seorang percaya atau mengandalkan hoki, maka ia tidak akan mampu mengembangkan usahanya. Dunia bisnis tidak mengenal hoki, tetapi dia lebih gencar dalam promosi dan hal lainnya yang akan memberikan hasil yang lebih besar.
2. Terobosan adalah Pemborosan (Mitos)
            Seorang pengusaha yang menganggap bahwa terobosan adalah pemborosan merupakan pemikiran yang sangat salah. Justru pengusaha yang berani mmbuat terobosan baru yang akan sukses dan akan menghasilkan profit yang besar. Terobosan diperlukan karena tidak ada produk yang maturity nya bertahan lama. Terobosan berada pada tahapan growth (pertumbuhan produk) didalam siklus hidup produk.
3. Terobosan Bukan Keharusan (Mitos)
            Kata-kata bukan keharusan itu harus dihindarkan karena terobasan itu harus dilakukan dengan kesadaran. Tanpa adanya terobosan baru, usaha yang dilakukan akan sulit untuk bersaing dengan usaha-usaha lainnya mengingat persaingan usaha pada saat ini semakin ketat dan konsumen semakin cerdas untuk memilih produk yang memiliki nilai lebih.
4. Diferesiansi Sukar Untuk Dikreasi
            Melakukan perbedaan tidak harus dengan melakukan perbedaan yang besar. Perbedaan yang kecil pun sudah dapat membedakan suatu usaha dengan usaha yang lainnya. Misalkan hanya dengan merubah logo atau nama.
5. Kegigihan Adalah Segalanya
            Kegigihan bukan segala-galanya. Tanpa kreativitas, gigih saja tidak cukup. Banyak usaha yang tidak maju akibibat hanya mengandalkan kegigihan, tanpa melakukan inovasi dan kreasi yang baru.
6. Perlu Metode Untuk Menghasilkan Ide
            Untuk mendapatkan suatu ide, kita tidak memerlukan metode. Ide akan datang dengan sendiri nya apabila kita mau memikirkan sesuatu yang baru. Ide yang muncul dengan spontan harus segara direalisasikan kedalam bentuk nyata.
7. Segala Sesuatu Serba Terbatas
            Tidak ada ide yang terbatas dan alat penunjang yang terbatas. Dengan memanfaatkan perkembangan informasi dan teknologi, semuanya dapat dilakukan dengan mudah.
8. Laba adalah Raja
            Pengusaha yang masih menganggap laba adalah segalanya, cenderung usaha nya malah tidak berhasil. Pengusaha sebaiknya memikirkan bahwa laba bukanlah segalanya, melainkan perlu juga melakukan pelayanan terhadap lingkungan sosial.

Perkembangan Kewirausahaan
·         M 1.0 (Rational Marketing)
Adalah marketing dimana perusahaan hanya memanfaatkan alat produksi dengan cara memproduksi dan menjual barang. Hal ini dilakukan karena pada saat itu belum banyak persaingan usaha dibidang usaha yang sama. Jenis marketing itu sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke marketing yang lainnya.
·         M 2.0 (Emotional Marketing / Marketing Research)
Marketing dimana perusahaan sudah mempertimbangkan selera dan kebutuhan pasar. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan pasar, perusahaan melakukan market research dengan berbagai cara.
·         M 3.0 (Human Spiritual Marketing / Kewirausahaan Sosial)
Situasi dimana pasar sudah mulai cerdas dalam memilih produk yang akan dibeli. Pasar turut mempertimbangkan apakah produk yang akan dibeli, memberikan dampak kepada lingkungan sosial baik dampak negatif maupun positif.


Butir-Butir Buku Kreatif Sampai Mati
1.                  Rekam dan Remix (Butir 3)
Pembahasan yang dibahas dalam butir 3 adalah Rekam dan remix dimana pada pembahasan tersebut diberikan contoh seorang komikus dan animator Indonesia yang membuat animasi seperti apa yang dilakukan oleh animator dari Jepang. Dengan melihat apa yang sudah ada di dunia usaha, kita dapat menerapkan hal tersebut kedalam usaha kita, tentunya dengan adanya perbedaan yang dapat dijadikan sebagai keunggulan. Langkah tersebut merupakan langkah awal untuk memulai usaha yaitu meniru terlebih dahulu sebelum menghasilkan karya baru.
2.                  Introvert itu Cool
Pandangan umum yang menyatakan bahwa seorang intorvert berbeda atau memiliki sisi negatif adalah salah. Karna pada dasarnya, seorang yang intovert memiliki kemampuan yang sama dengan extrovert namun dengan cara yang berbeda. Banyak pemimpin dunia yang ternyata memiliki sifat introvert. Para introvert mampu memecahkan masalah dengan caranya sendiri
3.         Cari Duniamu
Banyak orang yang kreatif namun tidak dapat memaksimalkan kretivitas nya karena mereka tidak berada pada dunia nya. Mereka terbatas oleh lingkungan sosial yang tidak sesuai dengan dirinya. Maka cobalah untuk keluar dari jebakan tersebut dan kemudian cari dunia anda dimana anda dapat menemukan passion.
4.         Hadapi si Otak Kadal
Otak kadal adalah otak yang dapat mengalihkan anda dari satu fokus ke fokus lainnya. Apabila anda ingin sukses, hadapi lah otak kadal tersebut dengan tetap konsisten kepada apa yang telah anda pilih, walaupun menghadapi berbagai kendala. Caranya adalah dengan tidak menggunakan Plan B, tetaplah berjalan pada Plan A yang anda tentukan dan yakin bahwa anda dapat melaluinya.
5.         Rangkul Keterbatasan
            Dari berbagai keterbatasan yang kita miliki, kita dapat menyatukan keterbatasan tersebut menjadi sebuah kekuatan. Jangan hanya mentok apabila menghadapi keterbatasan, seharusnya kita rangkul keterbatasan tersebut menjadi suatu nilai yang positif.


Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan sosial merupakan kombinasi semangat wirausaha dengan misi sosial dengan dispilin, inovasi dan keteguhan yang lazim berlaku dalam dunia binis. Kewirausahaan sosial tidak bertujuan mencari laba, akan tetapi melakukan bisnis untuk tujuan sosial. Wirausaha sosial menjadi fenomena yang sangat menarik saat ini karena perbedaanya dengan wirausaha tradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan materi dan kepuasan pelanggan serta signifikasinya terhadap kehidupan masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar